Kiprah cracker layaknya jamur. Semakin merajalela dan ada di mana-mana. Nah, dari sekian banyak yang dirambah, apa yang sebenarnya paling mereka minati karena dianggap paling menggiurkan?
Sebuah laporan tahunan terbaru dikeluarkan oleh Verizon Business, sebuah perusahaan layanan teknologi dan komunikasi yang berbasis di Amerika. Penulis menyebutkan bahwa jumlah data yang telah dibobol oleh para cracker naik hingga mencapai 285 juta.
Angka pembobolan tersebut diketahui didominasi oleh aksi yang terjadi di bank-bank dan layanan finansial lainnya. Dan dari maraknya pembobolan bank yang dilakukan para cracker, sebanyak 81% diantaranya mengincar data-data dari kartu pembayaran, terutama kartu debit.
Mereka mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk bisa masuk dan mengakses data-data seperti nomor PIN. Dalam kasus ini, pembobolan data kartu debit dianggap lebih menggiurkan dibandingkan kartu kredit.
Hal ini disebabkan karena dengan detail-detail yang terdapat dalam kartu debit (debit card): nomor kartu, informasi yang terkandung dalam garis-garis magnet, serta PIN, mereka bisa menarik uang secara langsung. Berbeda dengan kartu kredit yang mengharuskan mereka melakukan pembelian terlebih dulu dan mentransfernya dalam bentuk cash.
Dengan laporan yang dikeluarkan Verizon Business di atas, diharapkan beberapa pihak untuk lebih waspada, terutama bagi perusahaan finansial dan pemilik kartu pembayaran. Pihak Verizon juga menyarankan para administrator TI untuk menjaga data-data pribadi para user dengan super hati-hati.
0 komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Komentar Anda
U Comment ... I Follow
Berikan komentar anda dalam bentuk Saran/Kritik.
Sedikit atau banyak komentar anda, Penulis akan Following ke URL anda.
Lengkapi URL/identitas anda.